VICTORYNEWS SPORT - Bos Tim F1 Red Bull Christian Horner mengatakan, keputusan mencopot Michael Masi sebagai Direktur balapan F1 pekan lalu adalah sebuah tindakan 'keras'.
Masi mendapat kecaman menyusul insiden dramatis di GP Abu Dhabi musim lalu di mana ia gagal menerapkan aturan dengan benar soal safety car akhir, yang menyebabkan pembalap Red Bull Max Verstappen menyalip Lewis Hamilton dan menjadi juara dunia F1 musim 2021.
Kontroversi Masi akhirnya berbuntut ia kehilangan pekerjaannya sebagai direktur balapan F1. Hal ini akibat perombakan menyusul kontroversi GP Abu Dhabi, Minggu (12/12/2021) lalu.
Masi akan digantikan oleh direktur balap WEC, Eduardo Freitas dan mantan pembalap DTM, Niels Wittich. Mereka akan bergantian sebagai direktur balapan, didukung oleh mantan wakil Charlie Whiting dan Herbie Blash.

“Ini yang sulit. Ini urusan FIA. Saya pikir itu terlalu keras, saya pikir dia berada di posisi yang sangat sulit tahun lalu. Kami merasa banyak keputusan yang bertentangan dengan kami tahun lalu," ungkapnya.
Horner juga mengatakan bahwa dia meyakini bahwa Verstappen pantas memenangkan kejuaraan dunia pertamanya di depan Hamilton.“Saya hanya berpikir ada begitu banyak tekanan untuk mengeluarkan Michael dan itu tidak benar. Itu perasaan pribadi saya,” tambahnya.
Kronologis Insiden
Dalam balapan F1 GP Abu Dhabi, Max Verstappen yang start dari pole, tersalip Lewis Hamilton di trek lurus selepas start. Keduanya sempat bersenggolan di tikungan ke-7, namun pemimpin balapan memutuskan tidak melakukan investigasi dan Lewis Hamilton memimpin balapan sangat dominan.
Pada Lap 53, Hamilton masih unggul 11,5 detik. Namun, Nicholas Latifi menghantam dinding pembatas dan mengundang Safety Car. Red Bull pun meminta Verstappen melakukan pit stop pada Lap 54 untuk mengganti ban keras ke lunak.

Artikel Terkait
Livio Suppo Ditunjuk sebagai Manajer Baru TIM Suzuki Ecstar
Pukul Raket ke Kursi Wasit, Alexander Zverev Didiskualifikasi